Secara keuangan,yang perlu menjadi pertimbangan utama adalah jangan sampai pengembangan usaha baru mengganggu cashflow bisnis utama yang sudah berjalan.Perhitungkan dengan baik kebutuhan modal untuk bisnis baru,dan lihat apakah masih cukup aman untuk mengambil keuntungan dari bisnis utama tanpa mengganggu arus kasnya.Kalau bisa,modal itu disediakan sekaligus,dan bukan mengandalkan keuntungan bulanan dari bisnis primer.Karena kalau mengandalkan dari penghasilan dari bisnis yang lama,nantinya bisnis tersebut bisa “saling bunuh” jika ada masalah keuangan dari salah satu bisnis.
Selain itu,perlu dipertimbangkan juga apakah usaha lama anda sudah mencapai balik moal?Apakah bisnis lama anda sudah sesuai dengan target dan harapan anda?Kalau ya,maka secara keuntungan bisa dibilang cukup aman jika keuntungannya sudah mulai dipakai untuk kepentingan lain.
Cobalah buat proyeksi Cashflow untuk beberapa bulan kedepan,dari sana anda bisa menilai berapa rupiah yang cukup aman untuk diambil keuntungannya dan digunakan untuk bisnis lain.Sedangkan untuk cadangan usaha,juga bisa dilihat dari proyeksi cashflow tersebut.Yaitu dengan melihat beberapa bulan penerimaan yang mungkin akan menurun drastis.Cadangan bisa dibilang cukup memadai jika pada saat bisnis lama anda sedang sepi,anda masih bisa menggaji pegawai dan antisipasi kerusakan peralatan.
Tetapi yang perlu dipertimbangkan juga adalah manajemen anda secara keseluruhan.Apakah bisnis yang dulu bisa ditinggalkan dan sud memiliki sistim yang kuat.Untuk membuktikannya,coba anda menarik diri dari bisnis lama anda untuk beberapa hari,apakah bisnis anda masih lancar.Jika tidak,maka sebaiknya anda buat dulu sistim yang kuat di bisnis lama anda sebelum membuka bisnis yang baru.
(sumber: Ahmad Gozali,Konsultan Perencana Keuangan,Peluang Usaha Hal.16, 14-27 Oktober 2009)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar